Nama : Ade mulyanto
NPM : 50411125
Kelas/Jurusan : 1IA09 / Teknik Informatika
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Ilmu Sosial Dasar
diajarkan untuk membentuk manusia yang siap terjun di masyarakat.
Sebelum manusia terjun ke masyarakat perlu adanya bekal yang dapat
membentuk pribadi individu dan dapat beradaptasi sesuai lingkungan yang
ditempati manusia tersebut. Salah satunya adalah ilmu sosial dasar,yang
mempelajari kebiasaan dalam bermasyarakat. Perilaku dan cara sehari-hari
yang ada di dalam ruang lingkup yang sempit maupun luas. Etika yang
digunakan pun berbeda. Contohnya dalam penempatan pakaian yang dikenakan
ketika sedang dalam acara formal,seharusnya berpakaian dan bertutur
kata yang sopan,jangan di samakan dengan etika kita ketika berada di
lingkungan non-formal, berpakian bebas dan berkata dalam bahasa daerah
atau bahasa gaul.
Dalam ilmu
ini,manusia di bekali dengan pengetahuan dan rasa
tanggungjawabnya,melatih pribadinya. Agar manusia dapat hidup selaras
dengan apa yang ada disekitarnya. Bisa menempatkan etika yang sesuai
dengan keadaan yang dihadapinya. Karena itulah wajib bagi yang
melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau Akademi mempelajari Ilmu Sosial
Dasar. Agar menciptakan manusia yang berkepribadian baik di mata umum.
Dalam penulisan ini saya akan mengemukakan pemahaman tentang Interaksi Sosial yaitu,dimana
kita sesama manusia saling menunjukkan perilaku dimasing-masing
individu kepada individu atau kelompok lain yang dapat mempengaruhi satu
sama lain. Juga ada beberapa bentuk-bentuk Interaksi sosial didalam
pembahasan ini.
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka saya mengangkat pemahaman tersebut untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yaitu “Pemahaman Anda mengenai
ISD(Ilmu Sosial Dasar)”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Penulisan ini dimaksudkan sebagai pemahaman Saya tentang Ilmu Sosial Dasar dalam Interaksi Sosial yang bertujuan untuk :
- Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
- Memahami tentang Interaksi Sosial dan bentuk-bentuknya.
1.3. Teori (Sumber)
Interaksi Sosial menurut menurut Shaw (Ali,2004:87)
merupakan suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang
menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka dan
masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini,
tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu interaksi merupakan
stimulus bagi individu lain yang menjadi pasangannya.
Bentuk interaksi sosial, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12)
1.4. Metodologi
1.4.1. Persiapan
· Sasaran studi ini bertema Ilmu Sosial Dasar yaitu “Pemahaman Anda mengenai ISD(Ilmu Sosial Dasar)”.
· Judulnya
yaitu Interaksi Sosial yang didalamnya menjelaskan tentang apa saja
yang dimaksud Interaksi Sosial itu,penjelasannya, pegertian, Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia, Teori-teori hubungan interpersonal, Bentuk-bentuk Interaksi Sosial , Pentingnya interaksi sosial untuk kesehatan manusia.
· Saya
mengambil bahan dari internet, pemahaman, dan pengalaman saya
sendiri,sesuai dengan apa yang saya pahami dan alami. Alamat internet
dapat dilihat di daftar pustaka.
· Dalam mencari bahan materi di internet, sebelumnya saya meminta izin agar tidak dianggap berbuat curang.
· Setelahnya
saya memahami dulu arti dari materi tersebut,lalu saya tulis dengan
kemampuan saya. Mungkin ada kesamaan dalam penulisan,namun itu tentang
pemahaman saya untuk memahami materi itu.
1.4.2. Identifikasi Informan
- Tujuan identifikasi ini adalah untuk mengetahui apa saja Interaksi Sosial itu,dan apa saja yang dipelajari didalamnya. Didalam tugas ini mungkin banyak manfaat juga kekurangan. Mohon untuk dikoreksi lagi,agar tugas ini dapat diterima dan dipergunakan selayaknya.
· Interaksi
sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya.
Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya.
· Di
dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan
dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam
arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat melebur diri dengan keadaan
di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai
dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh individu yang bersangkutan.
· Ada beberapa bentuk interaksi social, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) Bentuk Interaksi Sosial.
· Ruang lingkup pembahasan ini tidak lepas dari pengalaman pribadi saya yang telah dialami.
1.4.3. Penulisan Tugas
- Setelah semua persiapan selesai dilakukan, termasuk identifikasi informan,maka tahap selanjutnya adalah menyusun tugas ini sesuai dengan sistematikanya.
· Perkenalkan nama saya Ade Mulyanto, NPM.50411125, kelas 1IA09, teknik informatika, F.Teknologi Industri, Gunadarma, Indonesia.
· Penulisan ini dimaksudkan sebagai pemahaman Saya tentang Ilmu Sosial Dasar dalam Interaksi Sosial yang bertujuan untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
2. Memahami tentang Interaksi Sosial dan bentuk-bentuknya.
· Saya
memenuhi tugas ini karena saya ingin belajar tentang Ilmu Sosial Dasar
dan menemukan pemahaman sesuai dengan materi yang diberikan dosen kepada
saya. Saya belajar dari pengalaman dan media yang ada disekitar saya.
Dan saya butuh itu semua untuk membuat tugas ini yang berjudul Interaksi
Sosial.
· Keuntungan
dalam membahas tugas ini adalah: kita dapat memahami apa Interaksi
Sosial itu,dan ilmu yang terdapat didalamnya dapat memberi kita wawasan
yang semoga bermanfaat bagi kita semua.
1.5. Kasus / Studi
Dalam
kasus yang saya ambil adalah menurut pengalaman pribadi saya. Diawali
ketika saya masih kecil. Pada saat itu saya melihat banyak orang dewasa
yang menurut saya hebat dan luar biasa. Banyak hal yang mereka
lakukan,banyak sesuatu yang dapat mereka buat. seperti tertawa
terbahak-bahak, melihat itu dengan rasa ingin tahu,saya pun meniru kan
adegan tersebut. Padahal saya tidak tahu apa yang mereka anggap lucu. Di
lain hal,mereka memakai pakaian yang sangat membuat saya ingin
memiliki. Saat itu saya ingin memakai pakaian itu juga. Ada lagi,ketika
usia saya masih balita. Saya berasal dari Indramayu,namun ketika saya
pindah rumah ke Depok karena turut orang tua,saya pun ikut pada mereka.
Setiba saya di Depok, saya ingin mencari teman bermain. Saat saya
bertemu dengan anak-anak seusia saya. Saya datang menghampiri anak
tersebut. Dengan malu-malu saya mulai berbicara,namun mereka tidak
mengerti bahasa saya. Karena saya masih menggunakan bahasa jawa,dan
mereka menggunakan bahasa Indonesia. Karena saya belum bisa berbahasa
Indonesia dengan baik,saya pun bebicara seadanya. Namun tetap juga
teman-teman saya tidak mengerti. Larut kemudian,saya mulai menyesuaikan
diri,dan memperhatikan setiap mereka berbicara. Jika ada kata-kata yang
belum dipahami,saya langsung bertanya pada orang tua saya. Semakin
larut, saya pun agak terbiasa dengan cara berbahasa mereka. Dan saya
mulai mendapat banyak teman dari cara tersebut. Mungkin dalam kasus ini
ada kaitannya dengan Ilmu Sosial Dasar khususnya dalam Interaksi Sosial.
BAB II
Pembahasan
Sebagai makhluk
individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan
hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial
manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain,
manusia mempunyai dorongan sosial. Dengan adanya dorongan atau motif
sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk
mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian
maka akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang
lain.
2.1. Pengertian interaksi sosial
2.1. Pengertian interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya. (definisi secara psikologi sosial). Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhana kelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadi karena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yang memiliki juga perilaku spesifik.
Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat melebur diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari
masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut
berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau
relasi – relasi sosial,suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyarakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat.
Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau hubungan
yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu masyarakat,telah
mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses – proses ini
merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.
2.2. Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia
2.2. Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia
a. Faktor imitasi, imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Dalam faktor ini seseorang akan meniru apa yang pernah dilihatnya,yang menurutnya cocok dengan pribadinya dan nyaman untuk dijalani. Tanpa disadari orang itu telah meniru orang lain,karena setiap manusia mempunyai karakteristik yang menarik dan aura yang berbeda-beda. Dalam setiap tingkah lakunya, seseorang mencerminkan kepribadiannya masing-masing,sehingga dapat menarik perhatian dan respon dengan orang lain. Itulah faktor imitasi yang tanpa disadari sudah kita jalani.
b. Faktor sugesti, adalah pengaruh psikis yang diterima tanpa adanya kritik
Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Faktor ini bisa memberikan suatu keputusan dan dapat dipertimbangkan hasilnya. Banyak seseorang mendapat sugesti dari dalam dirinya sendiri dengan suatu pemikiran permasalahan yang dihadapi,sehingga muncul ide suatu perasaan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya tersebut.
c. Faktor identifikasii, adalah dorongan untuk menjadi identik (sama ) dengan orang lain. Hampir sama dengan faktor imitasi,namun dalam faktor ini seseorang bisa berusaha menyerupai orang lain yang dianggapnya nyaman untuk ditiru. Biasanya seseorang mengidolakan idolanya yang ia lihat di media umum,dan berusaha menyamai dengan idolanya tersebut. Seperti meniru gaya rambut, gaya berpakaian, gaya berbahasa, dan lain-lain. Banyak seperti anak kecil yang menirukan orang tuanya,karena faktor keluarga pun mempengaruhi pribadi dari anak kecil tersebut. Secara umum orang yang melakukan hal tersebut bisa disebut plagiat(peniru).
d. Faktor Simpati,
merupakan perasaan tertarik kepada orang lain. Faktor ini secara
kontekstual menggunakan perasaan. Melalui apa yang orang lain
lakukan,seperti berperilaku baik,berpakian sopan,serta perhatian kepada
sesama, hal ini menarik pula perhatian seseorang tersebut kepada
dirinya. Sehingga faktor simpati terjadi.
e. Faktor Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme
tubuh yang sangat intens/dalam. Contohnya ketika ada pengemis yang
menghampiri kita dengan wajah yang penuh penderitaan dan kesusahan,
secara sadar hati kita terpengaruh olehnya. Dan segera mengambil
sebagian rizki kita untuk pengemis tadi. Ada pula ketika melihat anak
kecil yang jatuh dari sepeda. Seketika pula kita langsung membantu anak
kecil tersebut dan melihat dia terluka atau tidak,jika terluka kita
segera membantu mengobati anak itu.
d. Faktor Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi
biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi
dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru
kepada siswa. Motivasi sangat perlu diberikan ketika ada seseorang yang
sedang terpuruk, agar bisa bangkit dari keterpurukannya.
2.3. Teori-teori hubungan interpersonal
Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
a. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
b. Model peranan (role model)
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
c. Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
• Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
• Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).
Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).
d. Model Interaksional (interacsional model)
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagi suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.
2.4.Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Ada beberapa bentuk interaksi social, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) bentuk Interaksi Sosial dapat berupa:
a. Kerja sama
Kerja
sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau
kelompok-kelompok bekerja sama Bantumembantu untuk mencapai tujuan
bersama. Misal, gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
b. Persaingan
Persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama.
c. Pertentangan.
Pertentangan
adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang langsung dan
sadar antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk
mencapai tujuan yang sama.
d. Persesuaian
Persesuaian
ialah proses penyesuaian dimana orang- orang atau kelompok- kelompok
yang sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan
tersebut atau setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut- larut
dengan melakukan interaksi damai baik bersifat sementara maupun bersifat
kekal.
Selain
itu akomodasi juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu, penyesuaian
antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang dengan
kelompok, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
e. Perpaduan
Perpaduan
adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan
usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau
kelompok. Dan juga merupakan usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan
tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan
tujuan bersama.
2.5. Pentingnya interaksi sosial untuk kesehatan manusia
Meskipun
interaksi sosial yang kompleks, saya percaya bahwa sangat penting untuk
kesehatan manusia, baik secara mental dan fisik.
Banyak
orang merasa sulit untuk membuka hati mereka dan berbagi perasaan dan
masalah. Namun, interaksi sosial di mana orang dapat berbicara
masalah-masalah mereka dan merasa diterima dan dipahami sangat
bermanfaat bagi kesehatan mental.
Cara
lain interaksi sosial dapat membantu kesehatan adalah bahwa hal itu
dapat menantang distorsi yang sering kita membangun melalui sistem
kepercayaan kita dan pengalaman. Saya telah menemukan bahwa ketika saya
menganggur dan hidup sendiri di tempat baru, saya sendiri untuk banyak
waktu dan hal-hal yang biasanya tidak signifikan mengambil jauh lebih
penting dan ide / keyakinan yang terdistorsi. Ketika saya kembali untuk
berinteraksi dengan orang lain dalam pekerjaan, hal-hal yang menyebabkan
gangguan atau tekanan ringan memudar menjadi tidak penting. Hal ini
diungkapkan dengan sangat baik di buku Totmans Pikiran Stres, dan
Kesehatan sebagai "dukungan sosial memodulasi penilaian dari stres dan
sendiri membantu untuk melindungi kesehatan dengan menjaga sistem
kencang dan waspada terhadap alam, kecenderungan patologis yang selalu
hadir."
Dokter
McClintock, Direktur Institute for Pikiran dan Biologi, menemukan bahwa
tikus yang hidup dalam kelompok-kelompok tinggal 40% lebih lama
daripada yang ditampung oleh diri sendiri dan juga pulih lebih cepat
dari penyakit. Eksperimen ini telah diperpanjang untuk membandingkan
manusia kesepian dan sosial dan meskipun sidang masih berjalan, indikasi
awal menunjukkan orang-orang kesepian tidak sembuh dengan cepat dari
penyakit, tidak bisa tidur juga dan memiliki tekanan darah sistolik yang
lebih tinggi. Sidang nyatakan kesimpulan awal bahwa interaksi sosial
membantu orang menjadi lebih sehat dan hidup lebih lama.
Hal
ini juga telah ditemukan dalam penelitian lain, termasuk Cacioppo, yang
menemukan orang yang kesepian menunjukkan sejumlah perubahan
kardiovaskuler yang merugikan dibandingkan dengan orang dengan
teman-teman. Mereka memiliki detak jantung lebih cepat, tekanan darah
tinggi dan tidur lebih miskin. Jadi ini erat cermin temuan McClintock
ini.
Ada
juga bukti yang baik bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh positif
pada berbagai penyakit termasuk penyakit jantung, kanker, hipertensi dan
gangguan pernapasan.
Interaksi
sosial adalah proses yang kompleks dan saya menemukan hal menarik bahwa
manusia merespon lebih cepat dalam kelompok tetapi bahwa
tindakan-tindakan yang lebih kompleks terhalang. Orang mungkin merusak
kesehatan mereka jika kelompok referensi utama mereka menunjukkan
perilaku yang berbahaya (seperti perilaku berisiko tinggi seperti
menggunakan obat atau permainan akrobat). Juga, ada kesempatan di mana
seseorang memiliki kelompok referensi yang bertentangan bahwa sangat
menentang satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan stres mental.
Juga,
beberapa orang-orang seperti pertapa pertapa dan dapat menjalani hidup
sehat dan kepadatan penduduk dapat menyebabkan kesehatan yang buruk.
Interaksi sosial yang baik tetapi hampir semua orang nilai waktu mereka
sendiri. Saya tahu bahwa jika saya tidak mendapatkan waktu itu saja,
keluarga saya kesejahteraan menderita!
Namun,
interaksi sosial yang baik adalah bagian kunci dari hidup sehat.
Penelitian demi penelitian daftar persahabatan yang baik, hubungan
keluarga dan kesehatan sebagai hal yang paling penting untuk miliki
untuk menjadi bahagia dan terpenuhi.
Dukungan
yang baik dapat membantu melindungi terhadap efek berbahaya dari stres
dengan membantu orang mengatasi lebih baik. Interaksi sosial dan
dukungan telah ditemukan untuk membantu mengatasi perubahan hidup yang
besar seperti emigrasi, redundansi bergerak, rumah dan berkabung. Sifat
kompleks situasi sosial membuatnya sulit untuk mengisolasi interaksi
sosial sebagai satu-satunya penyebab perbaikan atau perlindungan
kesehatan. Namun, berbagai studi yang
telah menemukan bahwa interaksi sosial memiliki peran besar dalam
meningkatkan kesehatan dan fakta bahwa semua budaya rakyat nilai
interaksi ini merupakan bukti kuat dari kekuatan interaksi sosial.
BAB III
Penutup
Demikianlah
tugas yang telah saya kerjakan dengan sunguh-sungguh, mungkin ada
kekurangan yang terdapat dalam penulisan tugas ini. Semoga ada kritik
dan saran yang mendukung dalam penulisan ini. Jika ada kelebihan mungkin
hanya kebetulan semata. Terima kasih.
Simpulan
Pada tugas ini saya simpulakan beberapa inti pokok pembahasan tugas:
1. Interaksi
sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya.
Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya.
(definisi secara psikologi sosial).
2. Beberapa faktor-faktor interaksi sosial yaitu: faktor imitasi,sugesti, identifikasi, simpati, empati dan motivasi.
3. Teori-teori hubungan interpersonal ada 4 yaitu:
· Model pertukaran sosial (social exchange model)
· Model peranan (role model)
· Model permainan (games people play model)
· Model Interaksional (interacsional model)
4. Ada beberapa bentuk interaksi sosial, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) bentuk Interaksi Sosial dapat berupa:
· Kerja sama
· Persaingan
· Pertentangan.
· Persesuaian
· Perpaduan
5. Pentingnya interaksi sosial untuk kesehatan manusia
DAFTAR PUSTAKA